Macam-Macam Jenis Tari
Jenis-jenis tari antara lain sebagai berikut.
A. Jenis Tari Berdasarkan Bentuk Penyajian
Berdasarkan bentuk penyajian, tari dibagi menjadi empat macam, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, tari massal, dan drama tari.
1) Tari Tunggal
Tari tunggal adalah jenis tari yang dimainkan oleh seorang penari. Contoh tari tunggal yaitu tari Gatotkaca, tari Klana Topeng, dan tari Panji.
2) Tari Berpasangan
Tari berpasangan adalah jenis tari yang dimainkan oleh dua penari, satu dengan yang lainnya saling melengkapi. Dua penari itu bisa wanita semua atau laki-laki semua, bisa satu wanita yang lainnya laki-laki. Jenis tari ini ada yang terdiri dari beberapa pasangan. Contoh tari yang dibawakan oleh sepasang penari, yaitu tari Damarwulan, tari Rara Mendut, dan tari Perang Sugriwa-Subali.
3) Tari Massal
Tari massal adalah tarian yang dibawakan oleh lebih dari satu orang penari tanpa ada unsur saling melengkapi. Beberapa contoh tari massal, yaitu tari Gambyong dari Surakarta, tari Golek dari Yogyakarta, dan tari Mafia dari Irian Jaya.
4) Drama Tari
Drama Tari dibawakan oleh beberapa orang penari. Drama Tari disajikan dalam bentuk cerita yang terbagi menjadi babak-babak atau adegan-adegan. Beberapa contoh drama tari yaitu wayang wong dari Jawa Tengah, wayang topeng dari Cirebon, serta randai dan makyong dari Sumatera.
B. Jenis Tari Berdasarkan Koreografinya
1) Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini diwariskan secara turun-temurun. Sebuah tarian tradisional biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis, dan religius. Semua aturan ragam gerak tari tradisional, formasi, busana, dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah. Tari tradisional dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
a) Tari Tradisional Klasik
Tari tradisional klasik dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan istana. Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi. Gerakannya anggun dan busananya cenderung mewah. Fungsinya sebagai sarana upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Contoh: tari Klana Topeng (Jawa Barat), tari Bedaya Serimpi (Jawa Tengah), tari Sanghyang (Bali), serta tari Pakarena dan tari Pajaga (Sulawesi Selatan).
Ciri-ciri tari tradisional klasik adalah sebagai berikut.
• Pola-pola gerak sudah ditentukan.
• Memiliki nilai seni yang tinggi.
• Gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan minimal yang dibutuhkan oleh konteksnya.
• Tumbuh dan berkembang dari kalangan bangsawan.
• Ukuran-ukuran keindahannya melampaui batas-batas daerah.
b) Tari Tradisional Kerakyatan (Folkasik)
Berkembang di kalangan rakyat biasa. Gerakannya cenderung mudah ditarikan bersama serta iringan musiknya. Busananya relatif sederhana. Sering ditarikan pada saat perayaan sebagai tari pergaulan. Contoh: tari Jaipong (Jawa Barat), tari Payung (Melayu), dan tari Lilin (Sumatera Barat). Ciri-ciri tari tradisional folkasik (tari rakyat) adalah sebagai berikut.
• Pola-pola gerak sangat ditentukan dengan konteksnya sehingga tari rakyat biasanya memiliki tema tertentu.
• Bersifat sosial dan memiliki nilai seni yang sedang.
• Perbendaharaan geraknya terbatas sekadar cukup untuk memberikan aksen kepada peristiwa-peristiwa adat yang khas dari suku bangsa yang bersangkutan.
• Berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
• Terbatas pada wilayah adat tertentu.
2) Tari Kreasi Baru
Tari kreasi baru merupakan tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi, baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi sehingga muncul istilah tari modern. Pada garis besarnya, tari kreasi dibedakan menjadi dua golongan, yaitu sebagai berikut.
a) Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi
Tari kreasi baru berpolakan tradisi yaitu tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, musik/karawitan, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada pengembangan, tidak menghilangkan esensi ketradisiannya.
b) Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Nontradisi)
Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi) yaitu tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi, baik dalam hal koreografi, musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi, mungkin saja masih menggunakannya bergantung pada konsep gagasan penggarapannya. Tarian ini disebut juga tari modern, yang istilahnya berasal dari kata Latin yaitu modo yang berarti baru saja.
3) Tari Kontemporer
Tari kontemporer adalah gerakan tari kontemporer simbolik terkait dengan koreografi bercerita dengan gaya unik dan penuh penafsiran. Sering diperlukan wawasan khusus untuk menikmatinya. Iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim, misalnya lagu dari yang sederhana hingga menggunakan program musik komputer seperti Flutyloops. Contoh tari kontemporer adalah tari ciptaan Boy G. Sakti, Tom, Ibnur, dan Sardono W. Kusuma. Ciri-ciri tari kontemporer adalah sebagai berikut.
• Pola-pola geraknya lebih bebas dari tari modern.
• Gerak yang digunakan tidak lagi mendasarkan pada gerak tari tradisional.
• Tata tari diciptakan sesuai suasana saat itu.
4) Tari Modern
Tari modern adalah sebuah tari yang mengungkapkan emosi manusia secara bebas atau setiap penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosionalnya yang tidak terikat oleh sebuah bentuk yang berstandar. Tari modern dikembangkan pada awal abad ke-20. Tari modern Indonesia sering ditampilkan dalam dunia industri hiburan dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring nyanyian, pergelaran musik, atau panggung hiburan. Kini derasnya pengaruh budaya pop dari luar negeri beberapa tari jalanan (street) dance merebut perhatian kaum muda Indonesia. Contoh tari modern diantaranya caca, break dance, penari latar, samba, gangnam style, dan harleem. Ciri-ciri tari modern yaitu sebagai berikut.
• Pola-pola gerak yang lebih bebas tetapi masih memperhatikan keindahan.
• Gerak yang digunakan masih memberi penekanan pada gerak yang tumbuh dari gerak tari tradisional.
• Masih tetap berada dalam kerangka tradisi tari suatu suku bangsa.
Posting Komentar untuk "Macam-Macam Jenis Tari"