Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi
Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Melalui pelajaran tentang teks laporan hasil observasi, yaitu teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu berdasarkan hasil observasi, Anda akan diajak untuk menelusuri dan mempelajari alam semesta dan segala isinya.

A. Menginterpretasi Isi Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan disebut juga teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan berbeda dengan teks deskripsi. Berikut ini perbedaan antara teks laporan dan teks deskripsi.

Teks laporan:
- Bersifat global dan universal.
- Menekankan pada pengelompokan berbagai hal ke dalam suatu jenis sesuai dengan ciri-cirinya secara umum.
- Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah kelas dan sub-subkelas yang ada di dalamnya.

Teks deskripsi:
- Bersifat unik dan individual.
- Menekankan pada uraian bentuk ciri-ciri serta keadaan suatu hal yang dideskripsikan pada waktu dan tempat tertentu.
- Hanya berkaitan dengan hubungan antara keseluruhan dan bagian-bagiannya.

Untuk mengetahui isi teks laporan hasil observasi, Anda dapat meringkas teks tersebut. Ringkasan adalah pokok-pokok pikiran yang dirangkai menjadi satu dengan tetap memperhatikan urutan isi bagian dan sudut pandang (pendapat) pengarang. Langkah pertama untuk dapat menyusun ringkasan sebuah teks laporan adalah memahami isi teks, kemudian menemukan gagasan pokok tiap paragraf dalam teks tersebut. Setelah menemukan gagasan pokok tiap paragraf, kemudian rangkailah gagasan pokok tersebut menjadi paragraf baru yang mewakili semua teks. pertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang.

Salah satu fungsi teks laporan hasil observasi adalah untuk memberitahukan atau menjelaskan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Hasil observasi terhadap suatu objek juga dapat berfungsi memberikan suatu informasi kepada pihak berwenang untuk berbagai kepentingan.

B. Menganalisis Isi dan Aspek Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Sebuah teks laporan hasil observasi memiliki struktur yang terdiri dari pernyataan umum atau klasifikasi (berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan biasanya disajikan dalam kalimat definisi), deskripsi bagian (berisi penjelasan detail mengenai objek dan bagian-bagiannya), dan deskripsi manfaat (berisi manfaat objek yang diamati).

Setiap jenis teks memiliki ciri yang berbeda-beda, demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Berikut ciri-ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi.

1. Mengandung Verba

Verba berfungsi mengelompokkan atau mengklasifikasi suatu hal. Verba yang memiliki makna mengelompokkan, misalnya meliputi, mengklasifikasikan, memisahkan, memilah, menggolongkan, mencakup, menyebutkan, membedakan, diklasifikasi, dipisahkan, dipilah, digolongkan, disebut, dan dibedakan.

2. Mengandung Konjungsi

Konjungsi merupakan kata hubung. Kata hubung yang digunakan dalam kalimat dapat memiliki makna yang bermacam-macam. Adanya kata penghubung dalam sebuah kalimat menyebabkan kalimat tersebut menjadi kompleks.

Berdasarkan kompleksitasnya, kalimat dibedakan menjadi kalimat simpleks dan kalimat kompleks. Perhatikan contoh kalimat berikut!
a. Andi menyapu lantai, lalu mencuci baju.
b. Pembalakan liar menyebabkan hutan menjadi gundul sehingga mengancam keselamatan penduduk di sekitar hutan.

Kalimat diatas merupakan kalimat kompleks. Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari dua struktur atau lebih dengan dua verba atau lebih. Kalimat kompleks tersebut dapat diubah menjadi kalimat simpleks, yaitu kalimat yang hanya terdiri dari satu struktur dengan satu verba utama.

Kalimat simpleks yang diturunkan dari kalimat kompleks tersebut adalah sebagai berikut.
a. - Andi menyapu lantai.
- Andi mencuci baju.
b. - Pembalakan liar menyebabkan hutan menjadi gundul.
- Pembalakan liar mengancam keselamatan penduduk di sekitar hutan.

Kalimat kompleks merupakan rangkaian dua kalimat atau lebih dengan konjungsi sebagai alat perangkainya. Pada contoh (a), konjungsi yang digunakan adalah lalu, sedangkan pada contoh (b), konjungsi yang digunakan adalah sehingga.

Salah satu jenis kalimat kompleks adalah kalimat definisi. Kalimat definisi merupakan kalimat yang menjelaskan suatu hal. Kalimat definisi memiliki susunan X = Y. Contoh: Saluran pernapasan adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tempat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan.

Kalimat definisi menggunakan verba penghubung seperti adalah, ialah, termasuk, terdiri dari, merupakan, tersusun dari, disebut, dan meliputi.

Untuk menguji kebenaran kalimat definisi, baliklah susunan kalimat definisi tersebut dengan rumus Y = X. Kalimat tersebut dapat dibalik susu nanya sehingga menjadi: Bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tempat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan disebut dengan saluran pernapasan. Kalimat definisi dapat dimodifikasi dengan mengganti verba penghubung yang digunakan. Pemodifikasian ini bukan merupakan hal yang salah. Apabila kalimat definisi itu tidak dapat dibalik, dapat disimpulkan jika X dan Y tidak memiliki bobot yang sama atau dapat dikatakan x =/ Y.

3. Mengandung Kata Bersinonim

Sinonim merupakan kata yang memiliki makna yang hampir sama.

4. Mengandung Kata Berantonim

Kata berantonim merupakan kata yang memiliki makna berkebalikan.

C. Menulis Teks Laporan Hasil Observasi

Untuk membuat laporan hasil observasi, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut.
1. Menentukan objek pengamatan.
2. Melakukan pengamatan atau observasi terhadap objek pengamatan.
3. Untuk mendukung observasi, carilah informasi tentang objek pengamatan dari berbagai sumber, seperti buku dan internet.
4. Berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber, buatlah teks laporan hasil pengamatan dengan kalimat yang jelas.
5. Cobalah untuk memublikasikan laporan yang Anda buat di media sekolah, majalah dinding, website, atau blog pribadi.

Posting Komentar untuk "Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi"