Proses Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
Proses produksi produk teknologi transportasi dan logistik dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Perancangan Produk
Proses perancangan produk diawali dengan identifikasi masalah, pencarian ide solusi, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi produk rekayasa yang akan dibuat, dilanjutkan dengan persiapan produksi dan proses produksi. Produksi adalah membuat produk hasil rekayasa sehingga siap dijual.
a. Identifikasi Masalah
Perancangan produk bertujuan menemukan solusi dari sebuah permasalahan, dalam hal ini permasalahan transportasi dan logistik. Proses perancangan diawali dengan mengidentifikasi permasalahan transportasi atau logistik yang ada di sekitar kita. Salah satu contoh masalah transportasi sederhana adalah pengiriman pemesanan makanan jarak jauh. Bagaimana agar makanan tetap hangat dan tetap dalam keadaan baik serta tidak tumpah?
b. Mencari Solusi dan Mengembangkan Ide
Langkah selanjutnya adalah mencari ide sebagai solusi dari masalah tersebut. Munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Ide meliputi bentuk dan ukuran wadah atau tempat barang, sumber tenaga dan kendali yang digunakan, sistem mekanik yang dapat digunakan, dan lain-lain. Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. Pilih ide-ide yang dianggap baik dan potensial untuk memecahkan masalah transportasi atau logistik. Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan ke dalam sketsa-sketsa selanjutnya.
c. Prototyping atau Membuat Studi Model
Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi, artinya hanya digambarkan pada bidang datar. Produk teknologi transportasi dan logistik yang akan dibuat adalah berbentuk tiga dimensi. Maka dari itu, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi yaitu dengan studi model.
d. Penentuan Desain Akhir
Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih.
2. Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik
Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa pembuatan gambar teknik (gambar kerja) atau gambar pola. Gambar kerja atau pola akan menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian bahan.
Tahapan produksi secara umum terbagi menjadi pembahanan pembentukan perakitan dan finishing.
a. Tahap Pembahanan
Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk.
b. Tahap Pembentukan
Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material, dan bentuk produk yang akan dibuat.
c. Tahap Perakitan
Sebuah produk pada umumnya terdiri dari beberapa bagian, misalnya bagian rangka, bagian dinding, dan roda. Perakitan adalah menggabungkan bagian-bagian dari sebuah produk. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung untuk penguat seperti lem, paku, benang, tali, dan teknik sambungan tertentu.
d. Tahap Finishing
Finishing dilakukan sebagai Tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.
Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat, dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Selain alat keselamatan kerja, hal yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti, dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja.
3. Kemasan Produk Transportasi dan Logistik
Kemasan untuk produk teknologi berfungsi melindungi produk dari kerusakan serta memberikan kemudahan membawa dari lokasi produksi hingga sampai ke konsumen. Kemasan juga berfungsi menambah daya tarik dan sebagai identitas atau merek dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks, dan grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas. Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki material berstruktur. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau merek dari produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks, dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau merek.
Posting Komentar untuk "Proses Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik"