Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wirausaha Manisan Pala: Peluang Usaha dan Strategi Bisnis

Wirausaha Manisan Pala: Peluang Usaha dan Strategi Bisnis
Wirausaha Manisan Pala: Peluang Usaha dan Strategi Bisnis

1. Sekilas tentang Buah Pala

Pala atau buah pala adalah tumbuhan asli Indonesia, buah ini berasal dari Kepulauan Banda, Maluku, dan banyak tumbuh di daerah tropis seperti di negara kita. Pala yang dalam bahasa ilmiah dikenal dengan sebutan Myristica fragran ini mempunyai ciri buahnya berwarna hijau ketika muda dan akan berubah menjadi kuning kecokelatan setelahn tua, bergetah, diameternya berkisar antara 2-3 cm, berbiji tunggal, dan rasa dari buah ini masam.

Manfaat buah pala banyak sekali, antara lain menghilangkan masuk angin, menghilangkan insomnia, menambah nafsu makan, melancarkan pencernaan, menghilangkan muntah, menghilangkan nyeri, meredakan asam lambung, mengobati rasa sakit, menyehatkan kulit, melancarkan peredaran darah, menormalkan tekanan darah, meningkatkan sistem imun tubuh, mencegah anemia, dan mengobati diabetes.

Dewasa ini, buah pala hanya dikenal sebagai bumbu masakan ternyata dapat diolah menjadi makanan yang nikmat sehingga dapat dikonsumsi semua pihak.

2. Peluang Pasar Manisan Buah Pala

Manisan pala merupakan salah satu jenis makanan ringan di antara sekian banyak jenis makanan ringan yang tergolong dalam kelompok manisan buah-buahan. Kekhasan dari rasa manisan pala dan tidak di semua daerah/tempat dapat ditemui produksi manisan ini menyebabkan manisan pala tetap menjadi salah satu pilihan sebagai bingkisan untuk oleh- oleh. Manisan pala juga masih merupakan salah satu alternatif makanan ringan yang disajikan pada saat perayaan hari-hari besar Lebaran dan tahun baru.

Usaha pembuatan manisan pala tidak memerlukan teknologi yang sulit dan pem- buatannya cukup mudah. Oleh karena itu, usaha ini mudah dilakukan oleh para pengusaha baru. Pembuatan manisan pala umumnya dilakukan oleh pengusaha kecil di daerah penghasil pala. Harga manisan pala dari tingkat produsen ke pedagang relatif sama. Oleh karena itu, kunci kemampuan bersaing antara unit usaha yang sama adalah kemampuan pengusaha menghasilkan produk yang berkualitas (disenangi konsumen) dengan biaya produksi serendah mungkin. Peluang pasar untuk manisan pala masih sangat besar, mengingat manisan pala masih jarang diproduksi. Daerah yang terkenal dengan produksi manisan pala adalah Bogor dan daerah pemasarannya masih di sekitar Jawa Barat. Di Indonesia daerah penghasil pala hanya di beberapa provinsi saja yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra Barat, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku Selatan, dan Papua. Oleh karena itu, pengenalan produk ini ke daerah-daerah lain dapat membuka peluang pasar yang baru. Peluang untuk mengekspor produk manisan ini masih terbuka lebar.

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Gunakan promosi di berbagai media, baik internet, media cetak, maupun media elektronik.
b. Menjaga kualitas produk tetap baik.
c. Tetapkan harga yang tidak terlalu mahal, tetapi terjangkau oleh masyarakat.
d. Berikan sentuhan warna yang lain, selain merah, hijau, dan kuning.

4. Membuat Manisan Buah Pala

Bahan baku untuk pembuatan manisan pala adalah buah pala yang segar. Oleh karena itu, buah pala yang hendak dipanen sebaiknya berumur 6-7 bulan sejak berbunga. Buah pala untuk manisan pala kering dipilih yang berukuran sedang sampai besar agar mudah dibentuk. Buah pala yang berukuran kecil tidak baik untuk pembuatan pala kering, tetapi masih dapat digunakan untuk diolah menjadi pala basah. Bahan penolong yang digunakan antara lain gula pasir, garam, bahan pengawet (natrium bisulfit), dan bahan pewarna. Manisan pala dapat dibuat dalam bentuk manisan pala kering dan manisan pala basah. Manisan pala kering umumnya lebih tahan lama dibandingkan manisan pala basah. Umumnya pengrajin pala lebih banyak membuat pala kering dan sebagian pengrajin juga membuat pala basah dengan memanfaatkan sisa gula dari proses pembuatan pala kering.

Berikut bahan membuat manisan pala.

a. 10 kg buah pala matang
b. 10 liter larutan garam
c. 10 liter larutan kapur
d. 10 liter larutan gula dari 3 kg gula pasir
e. 50 gram asam sitrat
f. 2 sendok teh vanili bubuk
g. 7 gram natrium benzoat

Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi antara lain baskom plastik, dandang/pengukus, pisau, nyiru, dan talenan.

Berikut cara membuat manisan pala.

a. Buah pala yang hendak diolah dipilih yang masih segar dan utuh. Selanjutnya, dilakukan pemilahan berdasarkan besar kecilnya buah pala. Buah pala berukuran sedang sampai besar digunakan untuk pembuatan manisan pala kering dan yang berukuran kecil untuk bahan baku pembuatan manisan pala basah.

b. Perendaman buah pala. Mula-mula pala direndam dalam larutan garam. Larutan garam dibuat dalam sebuah drum plastik. Jumlah larutan separuh dari berat bahan yang akan diolah. Apabila pala yang akan direndam sebanyak 300 kg, diperlukan larutan perendam sebanyak 150 liter dengan kandungan garam 1,5%. Buah pala yang telah disortir dan dibersihkan selanjutnya direndam larutan garam selama 1-2 malam. Perendaman pada suhu kamar dilakukan selama 1-2 malam, selanjutnya disaring dan ditiriskan. Perendaman dengan larutan garam dimaksudkan agar buah pala tidak mengalami pencokelatan saat dikupas.

c. Pengupasan kulit dan pemotongan daging buah pala. Untuk membuang kulit luar sebaiknya menggunakan pisau yang tahan karat dan tajam agar buah pala yang dihasilkan tidak rusak. Setelah dikupas buah pala dibelah dan dibentuk seperti bunga. Biji yang masih terbungkus fuli dan masih berada di dalam daging buah dikeluarkan dan dikumpulkan.

d. Pencucian daging buah pala. Daging buah pala yang telah dibuang kulitnya lalu dicuci dengan air bersih.

e. Selanjutnya, direndam dalam larutan pengawet (Na-metabisulfit) selama satu malam. Jumlah maksimum yang diperbolehkan sebesar 2.000-3.000 ppm atau 0,2-0,3%.

f. Selanjutnya, daging buah pala direndam dalam larutan gula encer dalam drum plastik selama satu malam. Larutan gula yang digunakan dapat berasal dari gula hasil penirisan proses pembuatan manisan pala sebelumnya yang ditambahkan air secukupnya sampai seluruh daging buah terendam.

g. Pala yang telah direndam satu malam dalam larutan gula encer, lalu dicuci dan ditiriskan. Setelah ditiriskan, daging buah pala dimasukkan dalam nampan plastik dan ditaburi gula sambil diaduk dengan merata. Pada tahapan ini untuk memperindah penampakan buah pala dapat diberi warna.

h. Selanjutnya, buah pala didiamkan beberapa saat agar gula menyerap ke dalam daging buah. Daging pala yang telah diaduk dengan larutan gula tersebut dipindahkan dalam anyaman bambu (tempayan) dandi bawahnya disiapkan ember plastik untuk menampung air gula yang menetes.

i. Daging pala yang sudah menyerap air gula (daging buah sudah terlihat bening), kemudian ditaburi dengan gula pasir sambil membuka bunga yang telah dibentuk. Manisan pala yang telah ditaburi gula, lalu disusun di atas anyaman bambu yang dilapisi kertas untuk selanjutnya dikeringkan.

j. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari pada siang hari, dan pada malam hari pengeringan manisan pala dilakukan dengan pengering/oven sederhana yang dipanasi dengan kompor. Proses pengeringan sangat bergantung pada panasnya sinar matahari. Biasanya pengeringan berlangsung selama 24-48 jam.

k. Manisan pala yang sudah kering (daging buah sudah terasa keras), lalu ditimbang dan dikemas ke dalam kantong-kantong plastik, kaleng, dan drum. Kemasan plastik dipakai untuk volume 0,25 kg, 1 kg, dan 10 kg.

Produk manisan pala kering jika disimpan pada tempat yang baik mampu bertahan sampai dengan 6 bulan, sedangkan produk manisan pala basah bertahan selama 2 minggu tanpa mengalami perubahan rasa dan warna. Produk manisan pala kering yang dihasilkan dalam satu periode produksi adalah sebanyak 300 kg dan produk manisan pala basah sebanyak 150 kg. Produk pala basah dihasilkan dari sisa buah pala yang tidak dapat dijadikan pala kering bentuk bunga karena ukuran buah terlalu kecil. Buah pala yang terlalu kecil sulit untuk dibentuk dan akan memerlukan gula lebih banyak. Buah pala yang dijadikan manisan pala basah biasanya berkisar 25% dari produksi manisan pala kering.

5. Pengemasan dan Penyajian Produk

Penyajian dan kemasan merupakan tahapan akhir serta memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan dengan penampilan menarik akan menggugah selera Karena untuk mengonsumsi, pertama-tama harus pandangan mata yang bekerja, kemudian diikuti indra penciuman untuk aroma, dan tentunya indra pengecap untuk merasakan makanan yang dihasilkan. Hasil olahan makanan pada masa lampau biasanya dikemas menggunakan kemasan tradisional, seperti kendil dari tanah liat, anyaman daun pisang, daun kelapa, dan kelobot jagung. Sesuai dengan kemajuan zaman teknologi dan kebutuhan manusia, produk kemasan pun berkembang terus-menerus. Saat ini, hasil pengolahan makanan awetan dari bahan nabati banyak dikemas menggunakan kertas, plastik, kaca/gelas, aluminium foil, dan ada pula yang dikombinasikan dengan kemasan tradisional.

6. Pemasaran Produk

Hasil produk manisan pala umumnya dipasarkan oleh pengusaha/pengrajin manisan pala kepada pedagang pengecer dan distributor yang telah menjadi langganan tetap atau juga kepada para pembeli yang datang langsung. Pada saat ini, pemasaran produk juga dapat dilakukan melalui online shop.

Posting Komentar untuk "Wirausaha Manisan Pala: Peluang Usaha dan Strategi Bisnis"