Pengertian dan Jenis-Jenis Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah merupakan hasil rekonstruksi (penggambaran) yang dilakukan sejarawan terhadap suatu peristiwa. Oleh karena itu, dalam menyusun kisah sejarah, sejarawan memerlukan fakta-fakta dari sumber sejarah yang diperoleh melalui serangkaian metode sejarah.
a. Interpretasi terhadap Sejarah sebagai Kisah
Melalui video, foto, buku, dan media massa dapat diketahui terjadinya sebuah peristiwa. Sejarah sebagai kisah atau rekaman masa lampau dapat dibaca dan dilihat secara berulang-ulang. Peristiwa yang sama jika dituturkan oleh orang yang berbeda akan menghasilkan kisah atau cerita yang berbeda. Selain itu, perbedaan penafsiran atau interpretasi seseorang tentang suatu peristiwa turut menyebabkan perbedaan kisah atau cerita.
Berikut faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan interpretasi sejarawan dalam memandang suatu peristiwa.
1) Kepentingan
Pada waktu menuturkan kisah sejarah, sejarawan memiliki kepentingan yang bersifat pribadi atau kelompok. Kepentingan tersebut cenderung ditonjolkan pada waktu sejarawan menulis biografi.
2) Kelompok Budaya
Adanya perbedaan latar belakang dan kelompok sosial turut menyebabkan perbedaan dalam penulisan sejarah. Setiap sejarawan memiliki latar belakang dan kelompok sosial masing-masing.
3) Perbendaharaan Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki oleh sejarawan akan memengaruhi kisah sejarah.
4) Kemampuan Berbahasa
Seorang penulis atau sejarawan harus mampu menghidupkan masa lalu dalam cerita atau kisah yang ditulis ataupun dituturkannya. Sumber dan data sejarah yang lengkap menjadi tidak bermanfaat apabila gaya bahasa sejarawan sulit dipahami. Seorang sejarawan harus mampu merekonstruksi fakta sejarah dan menyusunnya dalam bentuk cerita sejarah dengan bahasa yang mudah dipahami orang lain.
5) Nilai-Nilai
Nilai-nilai yang dimiliki sejarawan akan memengaruhi penuturan kisah sejarah. Nilai-nilai tersebut bersumber dari agama, moral, etika, dan nasionalisme.
b. Jenis-Jenis Sejarah sebagai Kisah
Secara garis besar jenis sejarah dibagi menurut subjeknya, yaitu sejarah lama dan sejarah baru. Dalam penulisannya, sejarah baru sering menggunakan berbagai teori dari disiplin ilmu sosial yang lain. Sejarah baru lebih berorientasi pada masalah, bukan pada peristiwa dan urutan kejadian. Sejarah baru bersifat tematis, seperti sejarah kebudayaan, sejarah sosial, sejarah lokal, dan sebagainya. Dalam bukunya yang berjudul Metodologi Sejarah, Kuntowijoyo menjelaskan jenis-jenis sejarah sebagai kisah berikut.
1) Sejarah Politik
Menurut Sir John Seeley, sejak kemunculan ilmu sejarah tema-tema politik senantiasa menjadi perhatian utama. Hal tersebut karena adanya pendapat bahwa sejarah disebut sebagai politik masa lampau. Selain hal tersebut, penulis sejarah pada masa lampau cenderung memandang aspek politik sebagai faktor penggerak yang mengubah perjalanan sejarah manusia. Kajian sejarah politik tidak dapat dipisahkan dari konsep kekuasaan. Dalam kornsep kekuasaan terdapat berbagai komponen, seperti penguasa atau pemerintah, sistem pemerintahan, parlemen, undang-undang, partai politik, negara, kerajaan, dan beragam institusi atau instrumen kenegaraan.
2) Sejarah Ekonomi
Dalam ilmu sejarah, kajian ekonomi dapat difokuskan pada periode kolonial Belanda karena periode tersebut berpengaruh besar dalam perekonomian Indonesia pada periode selanjutnya. Adapun tema kajian yang cukup penting bagi penulisan sejarah ekonomi Indonesia pada masa kolonial Belanda adalah masa tanam paksa dan masa berlakunya Undang-Undang Agraria Tahun 1870. Tema tersebut meliputi jenis tanaman yang diwajibkan untuk ditanam, cara pemerintah kolonial membuka lahan-lahan perkebunan, model pengelolaan tanam paksa yang bisa menguntungkan pemerintah kolonial secara ekonomi, dan kondisi kehidupan ekonomi kaum pribumi.
3) Sejarah Sosial
Cakupan sejarah sosial meliputi masalah yang berhubungan dengan perubahan sosial, tata nilai, agama, dan tradisi kebudayaan yang turut berpengaruh terhadap timbulnya masalah sosial. Di Indonesia, kajian sejarah sosial tidak dapat dilepaskan dari peran sejarawan Sartono Kartodirdjo. Sumbangan beliau dalam perkembangan sejarah di Indonesia adalah penggunaan pendekatan interdisipliner, multidisipliner, multidimensional, atau pendekatan ilmu-ilmu sosial dalam kajian sejarah.
Adapun pendekatan multidimensional seperti yang ditunjukkan Sartono Kartodirdjo dalam kajiannya tentang pemberontakan kaum petani terhadap kaum penguasa pada masa kolonial Belanda dan gerakan-gerakan protes sosial dari kelompok masyarakat kecil yang terpinggirkan.
4) Sejarah Pemikiran (Intelektual)
Sejarah pemikiran mencakup studi tentang pemikiran-pemikiran besar yang memengaruhi masyarakat lapisan bawah pada suatu masa.
5) Sejarah Kebudayaan
Kajian sejarah kebudayaan pada umumnya difokuskan pada kehidupan bangsawan lengkap dengan simbol dan statusnya.
6) Sejarah Teknologi
Melalui kajian sejarah teknologi dapat diketahui perkembangan teknologi komunikasi. Selain teknologi komunikasi, sejarah teknologi mengkaji mengenai perkembangan teknologi produksi dan transportasi.
7) Sejarah Perdesaan
Dalam bukunya yang berjudul Metodologi Sejarah, Kuntowijoyo menjelaskan bahwa sejarah perdesaan adalah kajian sejarah yang secara khusus meneliti desa, masyarakat petani, dan kegiatan pertanian. Dalam mengkaji sejarah perdesaan, salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode sejarah lisan. Melalui sejarah lisan dapat diketahui segala aspek yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat desa yang tidak tercatat dalam sumber tertulis.
Posting Komentar untuk "Pengertian dan Jenis-Jenis Sejarah sebagai Kisah"