Pengertian Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah sebagai limu (History as Science)
Seperti halnya ilmu pengetahuan yang lain, ilmu pengetahuan sejarah mulai berkembang pada abad ke-19. Pengetahuan tersebut meliputi kondisi masa manusia yang hidup pada suatu jenjang sosial tertentu. Sejarah berusaha untuk mencari hukum yang mengendalikan kehidupan manusia dan juga mencari penyebab terjadinya perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat.
Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, hendaklah sejarah dibahas dan dibuktikan secara keilmuan dan alamiah. Untuk membuktikan keilmuan tersebut, digunakan metode-metode dari berbagai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, dengan metode ilmiah para ahli atau sejarawan akan lebih berhati-hati dalam mengungkapkan kebenaran sejarah.
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan (a body of knowledge) mengenai peristiwa dan cerita yang terjadi dalam masyarakat (manusia) pada masa lampau yang disusun secara sistematis dan metodis berdasarkan asas-asas, prosedur dan metode, serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah.
Pengertian Sejarah
Jika kita mendengar kata sejarah, yang terlintas di pikiran kita sudah pasti adalah kejadian di masa lampau, tetapi tahukah Anda arti kata sejarah itu sendiri? Kata sejarah ada bermacam-macam arti, antara lain pohon, keturunan, asal-usul, silsilah atau riwayat, babad, tambo, ataupun tarikh. Kata sejarah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu mengambil dari kata Arab yaitu syajarah yang artinya pohon. Jika Anda amati bentuk pohon, bentuknya memiliki satu puncak dan akanya banyak. Hal tersebut menggambarkan tentang keturunan, asal-usul, riwayat, atau silsilan raja-raja yang secara sekilas tampak seperti gambar pohon.
Dalam bahasa Inggris disebut history yang berarti ilmu yang menelaah hal ihwal manusia dalam urutan kronologis. Kata history berasal dari bahasa Yunani, yaitu historia yang berarti informasi atau pencarian. Adapun dalam bahasa Jerman sejarah disebut gescnichte, yang memiliki arti sesuatu yang telah terjadi. Dalam bahasa Belanda disebut geschiedenis yang diambil dari kata geschieden yang artinya sesuatu yang telah terjadi.
Dari beberapa pengertian kata sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa sejarah dan manusia tidak dapat dipisahkan, keduanya akan terus berkembang secara beriringan mulai dari kehidupan manusia yang paling sederhana sampai pada tingkat modern, bahkan pada tingkatan yang lebih maju.
Para ahli sejarah memberikan pengertian atau definisi yang bermacam-macam tentang sejarah. Beberapa pengertian sejarah dari ahli sejarah yaitu sebagai berikut.
1) Aristoteles
Menurut Aristoteles, sejarah merupakan satu sistem yang meneliti kejadian tersusun dalam bentuk kronologi dan semua peristiwa masa lalu mempunyai catatan dan bukti-bukti yang kuat. Sejarah berbeda dengan puisi dan filsafat. Sejarah berhubungan dengan hal-hal khusus dan hal-hal aktual yang sudah terjadi. Sebaliknya, puisi dan filsafat berhubungan dengan hal yang universal (umum).
2) Herodotus
Herodotus berpendapat, sejarah bergerak dengan berputar seperti lingkaran yang menceritakan perputaran peristiwa/kejadian seorang tokoh, masyarakat, atau peradaban. Herodotus dikenal sebagai Bapak Sejarah.
3) Prof. Bernheim
Definisi sejarah dalam buku berjudul Die Geschichte Screibers karangan Prof. Bernheim adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai makhluk sosial yaitu manusia saling membutuhkan dengan yang lain.
4) Roeslan Abdulgani
Definisi sejarah menurut Roeslan Abdulgani dalam bukunya Sosialisme Indonesia adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang menyelidiki perkembangan masyarakat di masa lampau secara sistematis. lImu sejarah ibarat penglihatan tiga dimensi yaitu sebagai berikut.
a) Penglihatan ke masa silam.
b) Penglihatan ke masa sekarang.
c) Penglihatan ke masa yang akan datang, atau dengan kata lain, dalam penyelidikan masa silam tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan-kenyataan masa sekarang yang sedang dihadapi, dan sedikit banyak kita tidak dapat melepaskan diri dari perspektif masa depan.
5) W.J.S. Poerwadarminta
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia beliau menyebutkan bahwa sejarah mengandung tiga pengertian sebagai berikut.
a) Sejarah berarti asal-usul (keturunan) silsilah.
b) Sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo.
c) Sejarah berarti pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau; ilmu sejarah.
6) Sartono Kartodirdjo
Menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang tidak dapat terulang kembali terangkai menjadi suatu kesatuan fakta-fakta yang saling berkaitan dan berpengaruh besar terhadap kehidupan.
7) R.G. Collingwood
Sejarawan Inggris R.G. Collingwood berpendapat, sejarah adalah sebuah bentuk tindakan manusia yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.
8) Wilhem Bauer
Menurut Wilhem Bauer, definisi sejarah adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.
9) lbnu Khaldun
Menurut lbnu Khaldun (ahli tisafat dari Tunisia) dalam bukunya Mukadimah, definisi sejarah adalah perubahan yang terjadi pada masyarakat atau peradaban manusia.
10) Muh. Yamin
Menurut Muh. Yamin, sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa yang nyata dan dapat dibuktikan.
11) Moh. Ali
Dalam bukunya yang berjudul Pengantar lImu Sejarah Indonesia, ia menegaskan pengertian sejarah ada tiga, yaitu sebagai berikut.
a) Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
b) Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis (serbateratur dan rapi).
c) Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian pada masa lampau.
12) Nugroho Notosusanto
Sejarah menurut Nugroho Notosusanto adalah sebagai berikut.
a) Sejarah dapat memberikan kesenangan estetis (rekreatif).
b) Sejarah dapat menemukan ide-ide yang berguna bagi pemecahan berbagai permasalahan bagi kehidupan manusia sekarang (inspiratif).
c) Sejarah merupakan alat bantu pembelajaran yang menyampaikan pesan masa lalu (instruktif).
d) Sejarah memberikan pelajaran bagi kita tentang mencapai keberhasilan (edukatif).
13) Hegel
Hegel berpendapat bahwa sejarah terbagi menjadi sejarah asli, sejarah reflektif, dan sejarah filsafati.
a) Sejarah asli, yang memaparkan sebagian besar terbatas pada perbuatan, peristiwa, dan keadaan masyarakat yang ditemukan di hadapan mereka.
b) Sejarah reflektif, adalah sejarah yang cara penyajannya tidak dibatasi oleh waktu yang dengannya penulis sejarah berhubungan.
c) Sejarah flisafati, jenis initidak menggunakan sarana apa pun kecuali pertimbangan pemikiran terhadapnya.
14) Britannica
Menurut Britannica, sejarah adalah disiplin ilmu yang mempelajari rekaman kejadian secara kronologis (menyangkut negara dan manusia) berdasarkan pengujian kritis atas materi sumber dan biasanya menyajikan penjelasan atas penyebabnya.
15) E.H. Carr
Menurut E.H. Carr dalam buku teksnya What is History, sejarah adalah dialog yang tak pernah selesai antara masa sekarang dan lampau, suatu proses interaksi yang berkesinambungan antara sejarawan dan fakta-fakta yang dimilikinya.
16) G.R. Elton dan Henry Pirenne
Menurut G.R. Elton dan Henry Pirenne, sejarah berdasarkan studi disiplin ilmu yang bersumber pada ilmu-ilmu berikut.
a) Filologi (ilmu yang mempelajari tulisan dan bahasa pada naskah-naskah kuno, daun lontar, daluang, dan kertas).
b) Epigraf (ilmu yang mempelajari tulisan dan bahasa kuno pada batu, kayu, logam, dan dikenal sebagai prasasti).
c) Arkeologi (ilmu yang mempelajari benda-benda peninggalan sejarah/artefak).
17) Benedetto Croce
Menurut Benedetto Croce (1951), sejarah merupakan rekaman kreasi jiwa manusia di semua bidang, baik teoritikal maupun praktikal. Kreasi spiritual ini senantiasa lahir dalam hati dan pikiran manusia genius, budayawan, serta pemikir yang mengutamakan tindakan, dan pembaru agama.
18) Baverley Southgate
Menurut sejarawan Baverley Southgate (1996), pengertian sejarah dapat didefinisikan sebagai studi tentang peristiwa di masa lampau. Dengan demikian, sejarah merupakan peristiwa faktual di masa lampau, bukan kisah fiktif apalagi rekayasa. Definisi menurut Baverley Southgate merupakan pemahaman paling sederhana. Pengertian sejarah menurut Baverley menghendaki pemahaman objektif terhadap fakta-fakta historis. Metode penulisannya menggunakan narasi historis dan tidak dibenarkan secara analitis (analisis sejarah).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah sebagai berikut.
1) Imu yang mempelajari peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
2) Cerita atau kisah, atau catatan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan atau sumber-sumber sejarah.
3) Peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau dan membawa perubahan dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
Posting Komentar untuk "Pengertian Sejarah sebagai Ilmu"