Ragam Gerak Tari Daerah
Konsep dan Ragam Gerak Tari Daerah
Setiap daerah memiliki budaya dan selera yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jika kita mengamati tariannya, terdapat perbedaan bentuk gerak dan teknik memperagakannya. Ragam gerak tari kerakyatan banyak menggunakan imitatif dan ekspresif. Gerakannya menirukan kegiatan dan emosi manusia sampai menirukan perangai binatang.
Ragam gerak tari klasik banyak menggunakan gerak murni dan gerak ekspresif serta imitatif yang telah distilasi atau diperhalus. Tema gerakannya juga menirukan kegiatan manusia dan perangai hewan, tetapi gerakannya sudah terpilih dan mempunyai nilai simbolik dengan patokan atau pola-pola gerak yang sudah ditentukan.
Ragam gerak tari kreasi baru merupakan paduan beberapa ragam gerak tari tradisional sehingga menjadi bentuk baru. Bentuk baru ini terasa lebih dinamis dan energik karena didukung oleh generasi muda dan ditata oleh koreografer yang kreatif.
Untuk menjadikan rangkaian gerak tari, penari harus menguasai gerak dasar anggota tubuh sebagai sarana pengekspresian tari. Gerak dasar suatu tari dari beberapa kelompok yaitu sebagai berikut.
a. Gerak Kaki
Telapak kaki berperan penting dalam pelaksanaan sikap dan gerakan kaki yang bisa menambah keindahan sikap gerak seluruh tubuh. Dasar sikap kaki yang utama adalah sebagai berikut.
1) Sikap telapak kaki rapat kembar.
2) Sikap telapak kaki rapat silang.
3) Sikap telapak kaki renggang silang.
4) Sikap telapak kaki rapat siku.
5) Sikap telapak kaki renggang.
Sikap telapak kaki yang tidak penuh dan banyak menghiasi gerak tari tradisional yaitu sebagai berikut.
1) Tumit terangkat kembar (jinjit).
2) Menapak pada ujung kaki kembar.
3) Tekukan kaki, pada pergelangan, lutut, dan pangkal paha.
b. Gerak Tangan
Gerak tangan merupakan ciri yang menonjol dari seni tari dunia Timur. Pada dunia Barat, gerak tari lebih menonjolkan gerak kaki sebagai ekspresi ide tari.
c. Gerak Bahu dan Kepala
Gerakan ini sangat berperan pada tarian tradisi ketimuran di samping menjadi pelengkap pada gerak yang dapat memperkuat suatu sikap atau gerak.
d. Gerak Mata
Gerakan ini merupakan pelengkap dari sikap dan gerak kepala dalam mewujudkan keterpanaan pengungkapan bersama anggota badan lain.
e. Gerak Lambung
Sikap dan gerak lambung mengesankan bentuk badan membesar.
Asal Gerak dan Menyusun Gerak
Gerak dapat diperoleh melalui eksplorasi atau penjelajahan. Eksplorasi merupakan proses berpikir, berimajinasi, merasakan, dan merespon objek yang diperoleh melalui pancaindra. Objek tersebut dapat berupa benda, alam, suara, dan rasa. Mengamati karya seni dapat menimbulkan imajinasi yang merangsang terjadinya respons gerak spontan. Adapun penjelajahan rasa, seperti panas, dingin, marah, senang, dan sedih akan membantu pencarian gerak ekspresif. Gerak-gerik ini dapat kita himpun menjadi gerakan tari yang indah. Untuk mempermudah mencari dan merespons gerak, kita harus mengetahui tema dari tari tersebut.
Tema merupakan gambaran awal gerak-gerak yang diperagakan, contohnya sebagai berikut.
a. Kepahlawanan, gerak yang muncul adalah gerak pencak silat, perang, bela diri, atau olah kanuragan.
b. Kesedihan, gerak yang muncul adalah Gerak permohonan.
c. Kegembiraan, gerak yang muncul adalah gerak sukacita, meloncat-loncat, melambai-lambai, melenggang, dan bergoyang.
d. Binatang, gerak yang muncul adalah menirukan tingkah laku binatang.
Setelah gerak-gerak yang dimaksud telah terkumpul, barulah dirangkai menjadi tarian. Menyusun gerak yang baik adalah memadukan gerak maknawi dengan gerak murni, dirangkai sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dan mencakup arah gerak serta arah hadap.
Arah memberikan orientasi pada tarian. Ada dua macam arah dalam menari, yaitu sebagai berikut.
a. Arah Hadap
Arah hadap, menunjukkan arah penari menghadap, ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, menengadah, atau menunduk.
b. Arah Gerak
Arah gerak, menunjukkan arah penari akan bergerak, membuat lingkaran, zigzag, berjalan maju dan mundur, serong diagonal, spiral, dan sebagainya.
Dalam menata tari perlu diperhatikan level dan kepadatan, yaitu sebagai berikut.
a. Level
Level yaitu tingkat jangkauan gerak atau tinggi rendahnya gerak. Ada tiga level dalam menari yaitu sebagai berikut.
1) Level tinggi : berdiri
2) Level sedang : membungkuk
3) Level rendah : duduk
b. Kepadatan (Density)
Penguasaan ruang oleh penari penting untuk tari kelompok. Penempatan atau formasi penari di atas pentas harus sedemikian rupa sehingga indah dan tidak tampak penuh. Penata tari yang baik juga memperhatikan desain tari. Desain adalah garis yang terlihat oleh penonton yang ditimbulkan oleh gerak penari. Garis yang dilalui di lantai oleh para penari disebut desain bawah, misalnya garis diagonal, horizontal, zigzag, spiral, dan lain-lain. Garis yang dilihat oleh penonton sebagai gerakan penari di atas pentas adalah desain atas, contohnya loncatan, gerak payung, pita, dan lain-lain.
Merangkai gerak agar indah dan menarik perlu adanya harmoni. Harmoni dapat dicapai bila koreografer memperhatikan atau memadukan gerak dengan hal-hal berikut.
1) Irama sebagai pengiring dan mempertegas gerakan.
2) Penguasaan ruangan dengan desain atas, bawah, dan medium.
3) Penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan sesuai dengan jumlah penari.
4) Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema.
Posting Komentar untuk "Ragam Gerak Tari Daerah"